Berita

  • Home
  • Berita Detail

EKSTRAVASASI PADA PASIEN DENGAN KEMOTERAPI

  • Humas
  • 19/03/2021

EKSTRAVASASI PADA PASIEN DENGAN KEMOTERAPI

Rahmiati, S.Kep.Ners M.Kep ( RSMH Palembang)

 

 

Keselamatan pasien merupakan tanggung jawab dari rumah sakit. Salah satu kejadian yang tidak  diharapkan terjadi terutama pada pasien  kemoterapi adalah kejadian ekstravasasi.

 

Apa itu ekstravasasi???

Ekstravasasi adalah kebocoran obat atau cairan ke jaringan subkutaneous dari vena atau jaringan vaskular, terutama merusak jaringan dan nekrosis kulit.( Markwick, 2002 & Hasting,2002).

Ekstravasasi akibat pemasangan jalur Intravena umumnya  tidak berbahaya, tetapi kebocoran  dari obat-obatan tertentu dapat menyebabkan keruasan kulit yang berat, misalnya obat-obatan kemoterapi.

Ekstravasasi dapat menimbulkan rasa sakit, eritema, ulkus serta kerusakan jaringan. Beratnya kerusakan dapat disebabkan oleh jenis dari obat kemoterapi.

Diagnosis extravasasi berdasar kondisi klinis, seperti nyeri local, sensasi seperti terbakar, bengkak, kemerahan dan kurangnya aliran balik darah. Ekstravasasi umumnya langsung menyebabkan rasa sakit, tetapi terkadang bisa juga tidak ada rasa sakit. Rasa sakit umumnya akan diikuti dengan kulit menjadi kemerahan dan edema dalam beberapa jam menjadi lebih keras dalam waktu beberapa hari. Ulserasi kulit dan nekrosis kulit dapat mengikuti dalam 1-3 minggu kemudian dan dapat menyebabkan nekrosis dari fasia , tendon dan periostium. Munculnya ulkus dan  berkembangnya ulkus nekrosis yang akan mengelupaskan jaringan terlihat seperti dry black eschar.

 

Ekstravasasi bisa terjadi pada kondisi karena pemilihan vena yang tidak baik, faktor vena yang multipel dalam pemakaian IV/injeksi, obesitas, dehidrasi, dan rasa kesakitan pada waktu memakai alat injeksi (Hasting, 2002).

 

 

Faktor-faktor  yang meningkatkan resiko terjadinya  ekstravasasi

1. Ketidakmampuan untuk berkomunikasi, seperti:

-  Neonatus

-  Bayi

- Anak-anak usia muda

- Pasien dengan koma atau menggunakan sedasi

- Pasien yang gelisah

- Pasien yang kurang istirahat

2. Berkurangnya vaskularisasi dan menurunnya integrasi vaskular, seperti:

- Orang tua

- Pasien dengan penyakit Raynauld

- Daerah radiasi

- Gangguan jantung

- Obstruksi aliran darah vena

- Lymphoedema

- Sindrom vena cava superior

- Sklerosis, trombosis, fragiliti, dan vena-vena kecil

3. Kurangnya pengetahuan dan keahlian petugas yang melakukan pemberian obat-obatan.

 

Bagaimana mencegah terjadinya Ektravasasi :

  1. Cara terbaik  untuk dalam pemberian obat yg bersifat vesikan/perusak jaringan adalah melalui jalur baru untuk memastikan kepatenan jalur aliran. Menghindari situs di dorsum tangan, atau dekat sendi, yang dapat menyebabkan lebih banyak kerusakan fungsional
  2. Pemberian obat yang besifat vesikan sebaiknya melaui jalur central, bila memungkinkan, terutama jika diperlukan infus yang berkelanjutan.
  3. Hindari pemasangan infus pada ekstremitas yang mengalami gangguan sirkulasi atau pada sisi yang dilakukan pembedahan nodus limfe
  4. Pasang jalur iv line melalui jarum butterfly atau kanula plastic, beri perekat/plester tanpa menutupi area tusukan agar dapat tetap terlihat.
  5. Jangan pernah mengetest jalur infus dengan obat cytotoxic pada saat awal. Pengetesan harus diobservasi terhadap adanya bengkak, kemerahan dan nyeri. Kepatenan jalur infus dapat dicek dengan mengaspirasi darah secara perlahan sebelum memulai kemoterapi cyotoxic
  6. Perawat harus memperhatikan keluhan pasien. Pasien diminta untuk melaporkan apabila merasakan sensasi nyeri atau rasa terbakar. Jika ada keluhan tersebut , infus harus di stop dan ganti infus di sisi yang lain.

 

Referensi

  1. Markwick A. Extravasation Guidelines for Practice in Paediatric  Wards. Hertfordshire Partnership NHS Trust.2002, Oct, h.1-7.
  2. Hasting C.Treatment of chemoterapy extravasations. Hematology/ Oncology Handbook, St. Louis: Mosby, 2002, h.197-198.
  3. Dougherty I. Intravenous management. Dalam: Brighton D, WoodM, penyunting: The Royal Marsden Hospital Handbook of Cancer Chemotherapy, 2005,h.93-107.
  4. Nelly Rosdiana. Tata Laksana Ekstravasasi Karena Pemakaian Kemoterapi,Indonesian Journal of Cancer Vol. III, No. 2 April - Juni 2009

 ( Doc. Hukormas RSMH Palembang)