Berita

  • Home
  • Berita Detail

Faktor Pemicu penyakit Kulit Psoriasis pada Anak

  • Inst. Promkes
  • 03/04/2024

Faktor Pemicu penyakit Kulit Psoriasis pada Anak

Narasumber  : Dian Agustiani,S.Kep Ners ( RSMH,Palembang)

 

 


 

 

Tidak ada orang yang mau terkena penyakit kulit. Pasalnya, selelain bisa mengurangi penampilan penyakit kulit ini juga bisa membuat pengidapnya merasa tidak nyaman dan terganggu. Sayangnya, ada satu penyakit yang tidak bisa dihindari, yaitu psoriasis. Ini karena psoriasis bukan disebabkan oleh factor eksternal, melainakan oleh factor internal yaitu adanya kondisi autoimun dalam tubuh pengidap. Meski demikian, pengidap psoriasis tetap bisa mencegah penyakit kulit ini kambuh dengan menghindari factor pemicu psoriasis.

Psoriasis adalah penyakit radang kulit yang ditandai dengan bercak merah, kulit mengelupas, bersisik, dan berkerak. Tanda-tanda tersebut juga kadang bisa menimbulkan rasa gatal atau perih. Psoriasis bisa terjadi pada semua bagian tubuh, namun biasanya, kondisi ini muncul pada lutut, punggung bagian bawah, siku atau kulit kepala. Psoriasis terjadi ketika sel-sel  kulit diganti lebih cepat dari biasanya. Tidak diketahui secara pasti mengapa hal ini terjadi, namun penelitian menunjukkan hal ini disebabkan oleh masalah pada system kekebalan tubuh. Tubuh akan memproduksi sel-sel kulit baru di lapisan terdalam. Sel-sel kulit ini secara bertahap bergerak naik melalui lapisan kulit hingga mencapai tingkat terluar, dimana sel-sel tersebut mati dan terkelupas. Keseluruhan proses ini baiasanya memeakan waktu sekitar 3 hingga 4 minggu.  Namun pada penderita psoriasis, proses ini hanya memakan waktu sekitar 3 hingga 7 hari. Akibatnya, sel-sel yang belum matang dengan cepat menumpuk di permukaan kulit sehingga menyebabkan bercak-bercak berkerak dan bersisik. Sistem kekebalan Anda adalah pertahanan tubuh Anda terhadap penyakit dan membantu melawan infeksi. Salah satu jenis sel utama yang digunakan oleh sistem kekebalan disebut sel T. Sel T biasanya bergerak ke seluruh tubuh untuk mendeteksi dan melawan kuman yang menyerang, seperti bakteri. Namun pada penderita psoriasis, mereka mulai menyerang sel kulit sehat secara tidak sengaja. Hal ini menyebabkan lapisan kulit terdalam memproduksi sel kulit baru lebih cepat dari biasanya sehingga memicu sistem kekebalan tubuh memproduksi lebih banyak sel T. Tidak diketahui apa sebenarnya yang menyebabkan masalah pada sistem kekebalan ini, meskipun gen dan pemicu lingkungan tertentu mungkin berperan .

Ada factor yang dapat memicu terjadinya psoriasis, antara lain:

1.      Infeksi tenggorokan, Psoriasis gutata yaitu jenis psoriasis yang sering menyerang anak-anak dan remaja. Biasanya muncul setelah mengidap mengalami infeksi atau radang tenggorokan.

2.      Konsumsi obat-obatan tertentu, misalnya obat untuk tekanan darah tinggi, obat malaria, dan litunum.

3.      Cedera pada kulit, misalnya terbakar matahari, tergores, digigit serangga

4.      Minum-minuman beralkohol terlalu banyak.

5.      Kebiasaan merokok

6.      Obesitas

7.      Stress

8.      Perubahan hormon, terutama pada wanita saat menopause atau haid

9.      Gangguan system kekebalan tubuh, misalnya menghidap HIV.

Pengobatan dan Pencegahan Psoriasis

Pengobatan psoriasis bertujuan untuk meredakan gejala. Adapun metode pengobatannya disesuaikan dengan usia dan tingkat keparahan pasien. Tindakan yang bisa dilakukan adalah pemberian obat oles, obat tablet, obat suntik, atau terapi khusus menggunakan pancaran sinar ultraviolet maupun mandi susu.

Langkah utama untuk mencegah psoriasis adalah dengan menghindari faktor pemicunya. Beberapa upaya yang dapat dilakukan adalah berhenti merokok, mengelola stres dengan baik, mengonsumsi makanan bergizi seimbang, dan menggunakan tabir surya.

Referensi :

Alexis AF, Blackcloud P. “Psoriasis in skin of color: epidemiology, genetics, clinical presentation, and treatment nuances.” J Clin Aesthet Dermatol. 2014;7(11):16-24.

Gottlieb A, Korman NJ, et al. “Guidelines of care for the management of psoriasis and psoriatic arthritis Section 2. Psoriatic arthritis: Overview and guidelines of care for treatment with an emphasis on the biologics.” J Am Acad Dermatol. 2008;58(5):851-64.

van de Kerkhof PCM and Schlkwijk J. (2008) “Psoriasis.” In: Bolognia JL, Jorizzo JL, et al. editors. Dermatology, 2nd ed. Spain, Mosby Elsevier: p. 115.

https://www.halodoc.com/artikel/waspadai-9-faktor-pemicu-psoriasis-yang-perlu-diketahui

Sumber gambar: Dokumen Pribadi

DOC,PROMKES,RSMH