Berita

  • Home
  • Berita Detail

Keturunan Bisa Mempengaruhi Risiko Hipertensi

  • Humas
  • 22/10/2020

Keturunan Bisa Mempengaruhi Risiko Hipertensi

Narasumber: dr Suprapti Sp.PD K-GH FlNASIM (RSMH Palembang)

 

 

Bicara hipertensi, menjadi penyebab kematian 7,5 juta jiwa diseluruh dunia. Hipertensi disebut juga dengan tekanan darah tinggi. Cara mengetahuinya dengan rajin memeriksakan tekanan darah.

 

Pengukuran tekanan darah dalam takaran merkuri permilimeter (mmHG) dan dicatat dalam dua bilangan, yaitu tekanan sistolik dan diastolik.

 

Tekanan sistolik adalah tekanan darah saat jantung berdetak memompa darah keluar. Sedangkan tekanan diastolik adalah tekanan darah saat jantung tidak berkontraksi (fase relaksasi).

 

"Dianggap mengidap hipertensi atau tekanan darah tinggi jika hasil dari beberapa kali pemeriksaan, tekanan darah tetap mencapai 140/90 mmHg keatas. Normalnya yang paling bagus itu 120/80 mmGH.

 

Hipertensi ini salah satu faktor risikonya adalah keturunan. Kalau sudah tahu ada keluarga yang hipertensi anggota keluarga lain harus hati-hati dan  mulai mencegah dengan megubah pola hidup yang sehat.

 

Selain itu, stres bisa memicu hipertensi karena saat pikiran stres banyak beban pikiran, membuat tidur tidak nyenyak dan kondisi kurang stabil ini juga menggangu aliran darah, terlepas dari itu, konsumsi garam, msg, alkohol, rokok dan pola hidup tak sehat lainnya juga menjadi penyebab.

 

Gejala hipertensi seperti sakit kepala, lemas, bermasalah dalam penglihatan, nyeri pada dada, sesak napas dan  adanya darah dalam urine. 

 

Namun jangan salah darah tinggi bisa komplikasi berat, seperti gangguan saraf bisa menyebabkan stroke, bisa juga meyerang jantung, mata dan terakhir bisa komplikasi hingga menyerang ginjal dan terjadi gagal ginjal .(Doc. Hukormas RSMH)