
MENGENAL MALTODEXTRIN : PEMANIS DALAM MINUMAN KEMASAN
- Inst. Promkes
- 19/03/2025
MENGENAL MALTODEXTRIN : PEMANIS DALAM MINUMAN KEMASAN Narasumber : Dessy Susanti, A.Md.Gz ( RSMH Palembang) Apa itu Maltodextrin? Apakah lebih sehat dari gula murni? Maltodextrin merupakan salah satu polisakarida yang digunakan sebagai tambahan yang biasa digunakan sebagai pengental, pengawet, dan juga pemanis dalam makanan dan minuman kemasan. Maltodextrin berasal dari turunan amilum atau pati yang terhidrolisis. Proses pembuatan Maltodextrin melibatkan pemasakan pati jagung, beras, pati kentang, atau gandum dan penambahan asam atau enzim, seperti bakteri alfa-amilase yang tahan panas, lalu dipecah oleh enzim sehingga menghasilkan bubuk putih yang larut dalam air dan memiliki rasa netral. Maltodextrin diserap dengan cepat sebagai glukosa dan memiliki rasa yang sedikit manis. Paling banyak digunakan dalam produksi minuman karbonasi (bersoda) dan kembang gula. Manfaat Maltodextrin Beberapa makanan dan minuman kemasan biasanya menggunakan zat tambahan dalam proses pembuatannya untuk membuat kualitas produk terjaga dan lebih awet. Maltodextrin termasuk zat aditif yang biasa digunakan dalam proses pembuatan makanan dan minuman kemasan. Ada beragam manfaat Maltodextrin, di antaranya: Cepat diserap oleh tubuh sebagai energi Meningkatkan kinerja fisik saat berolahraga, seperti futsal, maraton, mendayung, bersepeda, berlari. Menjaga konsistensi dan mempertahankan tekstur makanan atau minuman Menjaga kualitas serta mengawetkan makanan dan minuman kemasan Mengentalkan makanan karena berasal dari pati tumbuhan Menambah volume makanan Selain dalam industri pangan, Maltodextrin juga dapat digunakan sebagai pengental produk perawatan tubuh, seperti lotion dan shampoo. Efek Maltodextrin Terhadap Kesehatan Selain memiliki manfaat dan dikategorikan sebagai zat aditif yang aman, namun maltodextrin yang dikonsumsi secara berlebihan memiliki efek samping bagi kesehatan. Berikut beberapa efek maltodextrin: Meningkatkan Kadar Gula Darah Sebagai zat yang cepat diserap oleh tubuh, maltodextrin berisiko meningkatkan kadar gula darah dengan cepat. Maltodextrin memiliki indeks glikemik (IG) yang lebih tinggi dari gula meja, yaitu 106-136. Maltodextrin mudah diserap oleh tubuh, sehingga dapat menyebabkan terjadinya lonjakan gula darah dengan cepat. Peningkatan kadar gula darah yang cepat dapat menyebabkan lonjakan produksi insulin. Tidak seperti karbohidrat kompleks yang memberikan energi secara perlahan dan berkelanjutan. Seiring berjalannya waktu, hal ini akan menyebabkan terjadinya gangguan metabolisme dan resistensi insulin. Mengganggu Kesehatan Usus Penelitian menunjukkan bahwa mengonsumsi maltodextrin yang berlebihan berisiko meningkatkan pertumbuhan bakteri berbahaya termasuk E.Coli, sekaligus menghambat bakteri yang menguntungkan. Terjadinya gangguan mikrobioma usus dikaitkan dengan penyakit radang usus dan gangguan pencernaan lainnya. Meningkatkan Berat Badan dan Risiko Obesitas Dengan indeks glikemik yang tinggi dan kandungan nol kalori, maltodextrin dapat berkontribusi terhadap penambahan berat badan dan obesitas, jika sering dikonsumsi berlebihan. Dengan nol kalori, maltodextrin sering dimasukkan ke dalam makanan sebagai makanan “diet”, makanan ringan, dan soda yang menghasilkan kalori tersembunyi yang memudahkan individu untuk mengonsumsi lebih banyak daripada yang mereka sadari. Seiring waktu, kalori ekstra dari maltodextrin, ditambah dengan penyerapan gula yang cepat, dapat meningkatkan penyimpanan lemak dan penambahan berat badan yang tidak diinginkan. Berpotensi Alergi Bagi individu yang memiliki alergi terhadap gandum dan jagung, mengonsumsi maltodextrin dapat memberikan reaksi tertentu. Gejala reaksi terkait maltodextrin termasuk kembung, ruam, atau lebih parah anafilaksis (syok alergi). Bagi individu yang sensitive gluten dan memiliki penyakit celiac juga harus berhati-hati karena beberapa produk maltodextrin mengandung gluten yang tidak tertera. Cara Mengidentifikasi Maltodextrin Pada Makanan atau Minuman Kemasan Periksa Daftar Bahan: Maltodekstrin sering muncul dalam makanan kemasan, makanan ringan rendah gula, dan bahkan makanan “sehat”. Hal ini umum terjadi pada produk berlabel rendah lemak atau bebas gula, yang digunakan untuk menggantikan rasa yang hilang akibat pengurangan gula atau lemak. Hindari Gula Tersembunyi: Berhati-hatilah terhadap makanan yang tidak mencantumkan gula tambahan tetapi mengandung maltodekstrin. Ini adalah karbohidrat dengan efek glikemik yang mirip dengan glukosa, sehingga masih dapat meningkatkan kadar gula darah. Memilih makanan olahan paling minimal dengan bahan-bahan sederhana (minim zat aditif atau tambahan pangan) lebih aman untuk menghindari potensi risiko kesehatan. Tips Mengonsumsi Maltodextrin Maltodextrin yang dikonsumsi sebagai ekstra energi pada olahragawan atau saat hendak melakukan olahraga yang memerlukan banyak energi disarankan untuk mengonsumsi dalam batas yang direkomendasikan, yaitu 10 – 30 gram yang diencerkan dalam 200 – 300 ml air. Namun, bagi individu tanpa aktivitas yang berat disarankan untuk tidak mengonsumsinya secara berlebihan. Dan direkomendasikan jika memang terpaksa mengonsumsi, maka memperbanyak asupan makanan segar tinggi serat seperti sayur-sayuran, buah-buahan dan biji-bijian dengan karbohidrat kompleks. Referensi: Adrian, Kevin. (2024). Maltodextrin dan Pengaruhnya Terhadap Kesehatan. Alodokter. Artikel kesehatan. Diakses: 18 Januari 2025. Source: https://www.alodokter.com/ Chryssanthopoulos, et al. (2020). Pre-Exercise Maltodextrin Ingestion and Transient Hypoglycemia in Cycling and Running. International Journal of Exercise Science, 13(2), pp. 1691–1704. Diakses: 17 Januari 2025. Source: Laudisi, et al. (2019). The Food Additive Maltodextrin Promotes Endoplasmic Reticulum Stress–Driven Mucus Depletion and Exacerbates Intestinal Inflammation. Cellular and Molecular Gastroenterology and Hepatology, 7(2), pp. 457–473. Diakses: 17 Januari 2025. Source: Laudisi, F., Stolfi, C., & Monteleone, G. (2019). Impact of Food Additives on Gut Homeostasis. Nutrients, 11(10), pp. 2334. Diakses: 17 Januari 2025. Source: Leal, Karla. (2024). Maltodextrin: What It’s Used For, How to Take and Side Effects. Tua Saude Article. Diakses: 19 Januari 2025. Source: https://www-tuasaude-com.translate.goog/en/ Sakthi V. (2024). What Are Maltodextrin Uses? Danger And Health Risks. Online Article Plantigo. Diakses: 19 Januari 2025. Source: https://plantigo.in/blogs/ Veloforte, Team. (2024). What Is Maltodextrine and Why Are Natural Sources of Carbohydrates Better?. Veloforte blog. Diakses: 16 Januari 2025. Source: https://veloforte.com/blogs/ Referensi Gambar: https://www.popmama.com/ DOC, PROMKES,RSMH