
Pelantikan Kepengurusan IIDI Cabang di RSMH Palembang
- Hukmas
- 01/07/2025
Pelantikan Kepengurusan IIDI Cabang Palembang
Masa Bakti 2025 - 2028
(RSMH Palembang) Dalam sebuah prosesi pelantikan yang berlangsung khidmat dan penuh kehangatan, Ikatan Istri Dokter Indonesia (IIDI) Cabang Palembang kini resmi memiliki pemimpin baru. Adalah drg. Budi Asri Kawuryani, MM, atau yang akrab disapa Dokter Asri, yang dikukuhkan sebagai Ketua IIDI Palembang masa bakti 2025–2028, bertempat di Aula Graha Executive Rumah Sakit Mohammad Hoesin (RSMH) Palembang, Kamis siang, 26 Juni 2025.
Hadir dalam pelantikan tersebut Ketua Badan Koordinasi Organisasi Wanita (BKOW) Provinsi Sumsel, Lidyawati Cik Ujang, yang turut memberi semangat dan harapan besar atas tongkat estafet kepemimpinan baru IIDI Palembang.
“IIDI punya peran vital. Mereka bukan hanya mendampingi dokter, tapi ikut aktif dalam kegiatan sosial dan kesehatan masyarakat. Saya berharap, IIDI Palembang di bawah kepemimpinan yang baru bisa menjadi pelopor penguatan keluarga dan masyarakat sehat,” ujar Lidyawati.
Cegah Stunting dari Akar Masalah
Dalam pidato perdananya, Dokter Asri langsung memetakan agenda besar yang akan menjadi fokus utama IIDI Palembang: penanggulangan stunting. Ia menyebut bahwa masalah ini bukan hanya soal kekurangan gizi, tapi juga terkait dengan minimnya edukasi kesehatan pranikah.
“Agustus nanti, kami bersama seluruh IIDI se-Indonesia akan menggelar Bulan Bakti dengan fokus utama pencegahan stunting. Di Palembang, kami akan mulai dari akar edukasi kesehatan pranikah ke sekolah-sekolah,” jelasnya.
SMA-SMA di Palembang menjadi sasaran awal, di mana para remaja akan diberi pemahaman tentang pentingnya kesiapan fisik dan mental sebelum menikah dan memiliki anak.
Sinergi Perempuan untuk Masyarakat
IIDI Palembang tidak bekerja sendirian. Dokter Asri menyebut bahwa mereka telah menjalin sinergi dengan organisasi perempuan seperti PKK, Dharma Wanita, dan BKOW, serta Ikatan Dokter Indonesia (IDI) dan lembaga lainnya.
“Kekuatan perempuan adalah pada kolaborasi. Kami bangun jaringan agar program kami berdampak nyata,” tegasnya.
Menyentuh Warga Lewat Safari Sosial
Tak hanya pada edukasi formal, IIDI Palembang selama ini juga dikenal dengan Safari Ramadan dan berbagai aksi sosial lainnya. Mereka rutin mengunjungi panti asuhan, panti jompo, hingga menyentuh kelompok rentan seperti disabilitas dan petugas kebersihan jalanan.
“Program sosial seperti ini bukan sekadar amal, tapi cara membangun empati sosial dan memperluas kebermanfaatan organisasi kami,” ujar Dokter Asri.
Perluas Edukasi Hingga Wilayah Perbatasan
Khusus untuk kegiatan edukasi kesehatan, IIDI Palembang kini telah menyentuh sekolah-sekolah seperti Kusuma Bangsa. Namun, rencana ke depan jauh lebih ambisius : ekspansi ke sekolah negeri dan daerah perbatasan kota.
IIDI bahkan sudah bersiap bekerja sama dengan Dinas Pendidikan Provinsi dan Kota Palembang untuk menjangkau siswa-siswa yang selama ini luput dari akses informasi kesehatan berkualitas.
Tantangan Internal : Aktivasi Anggota
Meskipun jumlah anggota IIDI Palembang cukup banyak, namun hanya sekitar 50 orang yang tergolong aktif. Hal ini dikarenakan sebagian besar anggota juga berprofesi sebagai dokter, dengan jadwal kerja yang padat.
Namun, Dokter Asri tak patah arang. Ia tetap optimis bahwa semua anggota bisa berkontribusi sesuai kapasitas masing-masing.
“Kami akan ciptakan ruang partisipasi yang fleksibel, agar semua bisa berkontribusi meski hanya sebentar. Karena setiap tangan yang terulur, adalah kekuatan untuk perubahan,” katanya.
Siap Terjun Langsung ke Masyarakat
Lebih jauh, IIDI Palembang kini membuka pintu lebih lebar untuk berkolaborasi dengan komunitas atau organisasi di luar internal. Jika ada kebutuhan edukasi kesehatan, pihak IIDI siap hadir, mengirimkan tenaga profesional sesuai dengan kebutuhan masyarakat.
“Kami tidak eksklusif. Selama ada niat baik, kami siap membantu. Prinsip kami: membagikan ilmu dan layanan kesehatan seluas mungkin,” pungkasnya.
Perempuan, Kesehatan, dan Perubahan
Kepemimpinan drg. Budi Asri Kawuryani di IIDI Cabang Palembang menjadi simbol transformasi organisasi perempuan modern : tidak hanya mendukung dari balik layar, tapi juga aktif memegang peran strategis dalam isu-isu kesehatan dan sosial.
Dengan fokus pada pencegahan stunting, edukasi generasi muda, dan aksi sosial langsung ke masyarakat, IIDI Palembang di bawah nakhoda baru tampak siap menjadi pelopor gerakan perempuan untuk kesehatan yang lebih adil dan merata. Karena dari perempuan yang sehat dan teredukasi, lahirlah generasi yang kuat, tangguh, dan berdaya. (Doc. Humas RSMH))