Berita

  • Home
  • Berita Detail

Peritonium EquilibriumTest CAPD

  • Hukormas
  • 22/10/2021

Peritonium EquilibriumTest  CAPD

Narasumber : Dody Indriansyah (RSMH Palembang)

 

Peritoneal dialisis merupakan salah satu modalitas dialisis dengan menggunakan rongga abdomen sebagai tempat penampung cairan dialisat dan memanfaatkan membran peritoneum sebagai membran semipermeabel. Sementara kateter PD (Tenckhoff catheter) merupakan akses untuk memasukan cairan dialisat dan mengeluarkan enfluent dialisat dan dipasang secara permanen.

 

Pada teknik CAPD ini dilakukan dengan cara memasukkan dialisat ke dalam rongga peritonium dengan beragam variasi dwelling time dan kemudian diikuti pengeluarannya. Continuous Ambulatory Peritoneal Dialysis (CAPD) merupakan terapi berkelanjutandengan 4-5 kali penggantian cairan dialisat dalam sehari. Pertukaran cairan siang hari setiap 4-6 jam, sementara pada malam hari dibiarkan selama 6-8 jam.

Peritoneum Equilibrium Test (PET) adalah suatu pemeriksaan untuk menentukan tipe membran peritoneum terhadap fungsi ultrafiltrasi dan klirens dari zat terlarut. PET harus dilakukan 1 bulan setelah awal dari dialisis peritoneal. Memeriksa PET terlalu awal harus dipertimbangkan sebelumnya

Keuntungan dari pemeriksaan PET adalah dapat mengidentifikasikan karakteristik membran peritoneum pasien, menilai ultrafiltrasi yang tidak adekuat, membedakan antara dialisis yang tidak adekuat atau pasien yang tidak patuh, dan harus dinilai ulang pada peritonitis karena infeksi dapat mempengaruhi permeabilitas membran.

Pada PET ada beberapa hal bisa kita dinilai antara lain proporsi keseimbangan dari bermacam-macam solut antara cairan dialisat dan plasma, rata-rata absorbsi glukosa dari kavum peritoneal, dan nilai ultrafiltrasi pada 4 jam.

Beberapa kondisi yang harus dipenuhi pada saat akan dilakukan pemeriksaan PET adalah pasien sudah menjalani Peritonial Dialisis selama minimal 4 minggu, pasien dalam kondisi kesehatan yang optimal, kateter peritoneum berfungsi dengan baik, pasien tidak dalam kondisi konstipasi, dan tidak ada overload cairan pada pasien.

Dari hasil pemeriksaan PET, membran peritoneum sebagai transport membrane dibagi menjadi 4 tipe yaitu High transporter (H), High Average transporter (HA), Low Average transporter (LA), dan Low transporter (L).

Untuk saat ini, pasien CAPD khususnya di Sumatera Selatan masih banyak yang belum dilakukan PET. Kita berharap PET ini dapat segera kita lakukan kepada seluruh pasien CAPD yang ada di Sumatera Selatan. Dengan dilakukannya PET pada pasien CAPD diharapkan dapat mengetahui jenis membran peritonium pasien CAPD, sehingga dapat meningkatkan kualitas hidup pasien CAPD.

(Doc. Humas RSMH)