
Pertama di Indonesia Model Artificial Intelligence digunakan untuk mendeteksi Defek Septum jantung
- Hukormas
- 27/05/2022
Pertama di Indonesia
Model AI (Artificial Intelligence)
digunakan untuk mendeteksi Defek Septum jantung pada anak
DR.dr. Ria Nova, SpA(K)
Dokter Spesialis Anak KonsultanRSMH Palembang
Semua orang tua pasti menginginkan melahirkan anak dalam keadaan sehat. Namun pada kenyataannya masih banyak terdapat bayi yang dilahirkan dalam kondisi yang tidak normal, termasuk menderita penyakit jantung bawaan (PJB).
Penyakit jantung Bawaan yang paling banyak ditemukan adalah defek septum jantung. Defek septum jantung ditandai dengan defek pada septum atrium, septum ventrikel atau pada kedua tempat septum tersebut.
Meskipun defek septum jantung paling sering dijumpai, namun sampai saat ini masih banyak ditemukan keterlambatan diagnosis. DR.dr. Ria Nova, SpA(K), Dokter Spesialis Anak Konsultan Kardiologi Anak, RSMH Palembang telah melakukan riset dalam Disertasinya untuk membuat sebuah model AI (Artificial Intelligence)yang dapat digunakan untuk deteksi defek septum jantung pada anak.
Penelitian ini dilakukan melalui 3 tahap yaitu tahap pertama membuat model AI, tahap kedua memvalidasi model ini dengan biomarker NT-proBNP dan kondisi klinis gagal jantung, hipertensi pulmonal dan malnutrisi, serta tahap ketiga menguji model AI tersebut.“ Untuk membuat model ini saya memerlukan waktu sampai 1 tahun mulai dari mengumpulkan data, memproses data dan akhirnya mendapatkan model AI yang dapat mendeteksi defek septum jantung” kata dr. Ria Nova saat wawancara dengan media senin, (24/5/2022)
.
"Kita tahu bahwa defek septum jantung itu adalah suatu kelainan jantung bawaan yang banyak dijumpai di masyarakat, tetapi saya melihat bahwa sampai saat ini masih banyak keterlambatan diagnosisnya, rupanya salah satu penyebabnya adalah bahwa tidak semua bayi baru lahir itu terdeteksi secara klinis terdapat penyakit jantung bawaannya", ungkap DR.dr Ria Nova SpAK
"Untuk melakukan deteksi kita memerlukan suatu alat namanya ekokardiogram tapi masalahnya tidak semua tenaga kesehatan mampu melakukan pemeriksaan ekokardiogram dengan akurat,Lalu kita harus mencari suatu cara bagaimana petugas kesehatan selain konsultan jantung bisa melakukan pemeriksaan ekokardiogram dengan akurat seperti konsultan jantung anak, untuk mendeteksi dini defek septum jantung tersebut , nah disinilah letak penelitian saya yaitu untuk membuat sebuah model AI yang dapat mendeteksi secara otomatis dan akurat defek septum jantung pada ekokardiogram sehingga dapat membantu interpretasi medisyang dilakukan oleh petugas Kesehatan selain konsultan jantung anak Ketika melakukan pemeriksaan ekokardiogram! ". Lanjutnya.
"Model AI yang dihasilkan pada penelitian ini merupakan prototype (purwarupa) pertama untuk deteksi defek septum jantungpada ekokardiogram yang selanjutnya akan dikembangkan menjadi suatu perangkat lunak atau software sehingga nantinya dapat digunakan oleh semua tenaga kesehatan ketika melakukan pemeriksaan ekokardiogram. Dengan menggunakan software ini tentunya nanti makin banyak dan makin cepat deteksi awal defek septum jantung pada anak yang dapat dilakukan oleh petugas Kesehatan di perifer, kemudian melakukan rujukan ke dokter konsultan jantung anak untuk tatalaksana lebih lanjut ’.Tambahnya !
“ Model AI untuk mendeteksi defek septum jantung pada anak yang telah berhasil dibuat pada penelitian Disertasi saya ini adalah yang pertama di Indonesia bahkan didunia. Sampai saat ini belum ada penelitian yang sama seperti yang saya lakukan ini” lanjutnya. Berbeda halnya dengan pemeriksaan ekokardiogram pada dewasa, telah banyak dilakukan penelitian tentang model AI yang diaplikasikan untuk mendeteksi struktur dan fungsi jantung dewasa dengan akurasi yang sangat tinggi, namun tidak demikian halnya pada penyakit jantung anak “ Ungkapnya!.
Direktur Sumber Daya Manusia, Pendidikan, & Penelitian RSMH Palembang, dr. Msy. Rita Dewi, M.S, Sp.A(K) MARS, menjelaskan bahwa "Rumah Sakit Umum Pusat Dr. Mohammad Hoesin Palembang sebagai rumah sakit pendidikan menyatakan saat ini ada 4 penelitian terkait teknologi canggih yang dilakukan oleh SDM RSMH dan Alhamdulillah dokter Ria Nova adalah yang pertama telah berhasil melakukan riset inovatif berbasis teknologi canggih terkait dengan deteksi jantung anak pada ekokardiogram"
"Kita mengapresiasi apa yang telah dilakukan oleh Dr.dr Ria Nova SpAK untuk melakukan penelitian untuk disertasinya ini. Bukanlah waktu yang singkat, beliau perlu waktu 1 tahun untuk mengumpulkan data, memproses data, membuat pemodelan AI sampai akhirnya dihasilkan sebuah model AI untuk deteksi defek septum jantung pada anak." Tambahnya lagi
"Penelitian dari DR Ria Nova ini nanti bisa dimanfaatkan dan merupakan satu inovasi tekonologi yang memang sangat dibutuhkan terutama di lingkungan rumah sakit di perifer oleh dokter-dokter di layanan primer atau di tempat-tempat di daerah, jadi ini sejalan dengan misi dari Kementerian kesehatan dalam transformasi sistem kesehatan!." Pungkasnya. Dengan penemuan ini maka sistem rujukan akan lebih baik karena kasus-kasus defek septum jantung dapat dideteksi lebih dini dan rujukan juga dapat lebih awal sehingga tentu saja berdampak pada tatalaksana yang lebih baik. Dengan demikian tingkat morbiditas dan mortalitas defek septum jantung pada anak akibat kasus-kasus yang terlambat tentu saja dapat diturunkan". Pungkasnya
(Suhaimi/humasrsmh)