Berita

  • Home
  • Berita Detail

PressĀ ConferenceĀ Kasus gagal Gibjal Anak Akut Di RSMH PalembangĀ 

  • Hukormas
  • 06/02/2023

Press Conference Kasus gagal Gibjal Anak Akut Di RSMH Palembang  

 

 

Kasus anak-anak usia di bawah enam tahun yang mengalami gejala penyakit gagal ginjal akut di Sumatera Selatan (Sumsel) bertambah enam orang. Pernyataan tersebut disampaikan oleh Pelaksana tugas (Plt) Direktur Pelayanan Medik, Keperawatan dan Penunjang Rumah Sakit Umum Pusat (RSUP) dr Mohammad Hoesin Palembang Dr. Marta Hendry, dalam laporan resmi  Gedung Utama RSMH Palembang , Selasa (25/10/2022).

 

 

Marta Hendry mengatakan RSUP sebagai rumah sakit rujukan saat ini merawat sebanyak tiga orang anak sebagai pasien yang mengalami gejala penyakit gagal ginjal akut. Ketiga orang pasien tersebut dirujuk ke RSUP beberapa hari lalu dengan keluhan di antaranya demam, muntah-muntah, sakit perut hingga tidak mengeluarkan urine setelah diberikan obat sirop penurun panas.

 

Sejauh ini RSMH Palembang sudah merawat 7 pasien gagal ginjal akut anak, rata-rata berusia 1-4 tahun. "Ada dua pasien baru diduga gagal ginjal akut," kata Plt Direktur Pelayanan Medik, Keperawatan dan Penunjang dr Marta Hendry, SpU, MARS disela-sela kegiatan Donor Darah di RSMH Palembang,

 

Lebih lanjut Dokter Marta mengatakan, dengan begitu total ada tujuh pasien yang diduga gagal ginjal akut sudah dirawat di RSMH Palembang. Rincian pasien gagal ginjal akut dirawat di RSMH Palembang terdiri dari satu dari Jambi dan enam dari Sumsel, Sebab RSMH Palembang ini sebagai rumah sakit rujukan akhir untuk wilayah Sumbagsel.

"Dua nya meninggal yaitu satu dari Jambi dan satu dari Palembang. Lalu yang limanya, tiga sudah sehat dan duanya dalam perawatan, untuk pasien yang dirawat masuk kategori satu atau dalam kondisi baik.," ungkapnya

 

Dari segi kesiapan sebagai rujukan, mulai mitigasi, melakukan pembentukan tim, edaran untuk memfasilitasi penyakit ini agar lebih mudah dilayani dan ruangan perawatan serta teanaga kesehatan yang berkompeten. Karena ini kasus baru dan bersifat progresif sehingga kami harus melompat bukan lari untuk menanggulangi agar kasus kematian bisa dihindari," ungkapnya.