Sisi Lain Kehidupan Petugas Kebersihan RSMH Palembang
- Hukormas
- 06/07/2022
TOPAN Bangga Bisa Sekolahkan Anak Hingga ke Perguruan Tinggi
Sisi Lain Kehidupan Petugas Kebersihan RSMH Palembang
Kebersihan lingkungan menjadi faktor penting dalam kelestarian alam. Pekerjaan yang berhubungan langsung dengan limbah yang kotor tak banyak disukai oleh banyak orang. Namun bagi Mustofa (48) salah seorang petugas kebersihan Rumah Sakit Mohammad Hoesin (RSMH) Palembang sudah menjadi pekerjaan sehari-hari bergelut dengan sampah.
Tak terasa Topan biasa teman-temannya memanggil Mustopa sudah 30 tahun lebih sebagai pembersih sampah. Pekerjaan itu dilakoninya sejak tamat dari SD sekitar tahun 1990. “setelah tamat SD saya sempat merantau ke Bangka menjadi nelayan.
Hanya setahun bekerja, saya balik lagi ke Palembang dan menjadi pembersih sampah di salah satu rumah makan se kitar Rumah Sakit Mohammad Hoesin (RSMH),” kenang Topan.
Setelah beberapa tahun bekerja membersihkan sampah di rumah makan, ada tawaran untuk menjadi petugas kebersihan di RSMH. Tawaran ter-sebut langsung tidak disia-siakanya. ”Waktu menjadi petugas kebersihan di RSMH dirinya dibayar sesuai dengan pekerjaan sehari-hari. Baru pada tahun 2014 diangkat menjadi honorer sebagai petugas ke- bersihan hingga sekarang,” tambah bapak yang berdomisili di Sekip ini.
Dari pekerjaan inilah, Topan bisa membiayai keluarga dan memiliki empat orang anak. Anak pertama tengah menempuh pendidikan Strata 1 (S1) kuliah di Universitas Islam Negeri (UIN) Raden Fatah Palembang Fakultas Syariah dan Hukum semester akhir, anak kedua duduk di bangku SMA dan anak ketiga dan keempat masih duduk di bangku SD.
“Alhamdulilllah, dari pekerjaan ini saya bisa membiayai kebutuhan sehari-hari keluar-ga dan menyekolahkan anak- anak hingga ke perguruan tinggi. Saya kan hanya tamat SD, kalau bisa pendidikannya harus lebih tinggi dari bapaknya,” harap Topan.
Sebagai petugas kebersihan RSMH Palembang dirinya sangat mencintai pekerjaannya. Dulu kerja secara manual mengambil sampah pakai gerobak keliling ke tiap sudut rumah sakit. Setelah beberapa tahun, mengangkut sampah dengan menggunakan motor sampah dan sekarang menggunakan mobil bak jenis L300 bersama 6 orang petugas kebersihan RSMH lainnya secara bergantian.
“Setelah sampah terkum
pul dipilah untuk dipisahkan antara plastik kertas dan kardus yang nantinya di setor di Bank Sampai RSMH. Setelah itu baru diangkut dengan menggunakan truk ke Tempat Pembuangan Akhir (TPA) Sukawinatan,” terangnya.
Namun kendala yang dihadapinya sekarang ini adalah masalah transportasi ke tempat TPA Sukawinatan karena RSMH tidak memiliki truk. “Pembuangan sampah ke tempat terakhir agak lambat dan terkadang sering menumpuk di tempat . Itu karena mobil truk yang dipakai selama ini hanya sewa dari pihak ketiga. Jika punya truk sendiri maka lebih cepat dan lebih efisien,” harapnya lagi.
Selama menjadi bekerja sebagai petugas kebersihan, Topan mengaku sangat berkesan dengan silaturahmi dan kekeluargaan yang ada di RSMH palembang, bisa bertemu dengan pejabat penting di RSMH. “Saya pernah bertegur sapa dengan salah satu Dirut RSMH yang ramah dan baik. Itulah pengalaman berkesan dan kebanggan bagi saya,” pungkasnya.
(Liputan Suhaimi/Humas RSMH)