Berita

  • Home
  • Berita Detail

Sleep Hygiene Tips Sehat untuk Pekerja Shift

  • Humas
  • 19/03/2021

Sleep Hygiene,

Tips Sehat untuk Pekerja Shift

Rahmiati, S.Kep,Ners.,M.Kep (RSMH Palembang)

 

 

Rumah sakit merupakan unit pelaksana teknis pelayanan kesehatan yang operasional selama 24 Jam. Hampir semua profesi yang bekerja di rumah sakit bekerja dengan pola shift, seperti dokter, perawat, dan tenaga kesehatan lainnya serta staf penunjang pelayanan lainnya.

 

Khususnya perawat , pola kerja shift merupakan tuntutan pekerjaan yang harus di jalani sepanjang karirnya di rumah sakit. Para ahli menyebutkan bahwa pekerja shift sangat beresiko untuk terjadinya kelelahan (fatigue). MI Ja Kim (2015) menyebutkan bahwa kelelahan mempunyai keterkaitan dengan kejadian keselamatan pasien. Perawat harus dapat mengelola kesehatannya sehingga dapat bekerja secara optimal dan menghindari kelalaian/keselahanan dalam melakukan tugasnya.

Pengelolaan waktu istirahat menjadi faktor penting bagi perawat yang bertugas secara shift. Karena selain bekerja di rumah sakit, perawat yang kebanyakan adalah wanita juga merupakan seorang ibu rumah tangga yang menuntut tanggung jawab yang sama besarnya ketika mereka bekerja di rumah sakit. Kondisi ini meningkatkan resiko kelelahan yang berat, terutama bagi perawat wanita.

Beberapa review menunjukkan bahwa perawat memiliki resiko untuk terjadi fatigue akibat kurangnya waktu tidur. Fatigue ringan akan dapat segera di atasi dengan istirahat yang cukup. Tetapi kondisi fatigue berat dan persisten merupakan kondisi yang tidak cukup hanya di atasi dengan istirahat.

Kelelahan dapat berakibat buruk terhadap pekerjaan. Hampir 75% pekerja dengan metode shift mengalami kelelahan dan ganggunan tidur saat bekerja (Agency for Healthcare Research and Quality (2019). Sumber yang sama juga menyebutkan bahwa The Joint Commission telah mengeluarkan laporan yang memperingatkan penyedia layanan kesehatan dan masyarakat terhadap dampak buruk yang serius dari kurang tidur. Di Indonesia pada  yang paling banyak terjadi akibat kelelahan ada needle stick injuri (NSI)    (Tanti, 2017). Resiko lainnya yang dapat berakibat buruk bagi perawat adalah resiko kecelakaan pada saat pulang kerja karena mengantuk.

Beratnya resiko yang bisa terjadi merupakan tantangan bagi perawat untuk dapat menjaga kesehatan. Bukan saja beresiko bagi keselamatan pasien yang di rawat tetapi juga bagi perawat itu sendiri. Satu-satunya intervensi yang efektif untuk mengatasi masalah kelalahan dan kurang tidur adalah tidur yang adekuat (Owen, 2007).

 

Kesadaran diri untuk memenuhi kebutuhan istirahatnya, merupakan kunci utama perawat dalam menjaga kesehatannya terutama ketika menjalani shift malam. Toleransi dan dukungan pasangan juga sangat diperlukan untuk Untuk mendapatkan istirahat yang adekuat, terutama saat menjalani shift malam. Selain itu metode yang dapat diterapkan seperti yang disarankan oleh ahli adalah mematuhi sleep hygiene. (Center for Clinical Intervention, 2020)

 

Istilah sleep hygiene mulai popular di bahas di beberapa literature terkait pentingnya menjaga pola dan kecukupan tidur bagi pekerja dengan pola shift. Lalu apa itu sleep hygiene??.....

 

Sleep hygiene adalah istilah yang digunakan untuk menggambarkan Kebiasaan tidur yang baik untuk meningkatkan kekuatan ritme sirkadian, presleep santai ritual, dan lingkungan tidur yang nyaman akan menyebabkan peningkatan kualitas dan kuantitas tidur (Zarcone,2005). Sleep Hygiene merupakan pengembangan dari hasil penelitian yang terbukti memberikan solusi jangka panjang untuk masalah kesulitan tidur (Owen, 2007). Telah cukup banyak penelitian yang meneliti terkait pedomanan dan tip kebiasaan tidur yang baik ini. Dari hasil penelitian-penelitian tersebut menunjukkan bahwa strategi ini dapat memberikan solusi jangka panjang untuk kesulitan tidur.

 

Adapun beberapa langkah Sleep hygiene

1.    Pertahankan waktu tidur dan waktu bangun yang teratur dan konsisten yang serupa  pada hari kerja dan hari non-kerja.

2.    Kembangkan rutinitas waktu tidur yang teratur dan santai sekitar 1/2 jam sebelum waktu tidur

3.    Tetapkan kondisi tidur yang nyaman kondusif untuk tidur nyenyak (suhu kamar yang lebih dingin, kegelapan, dan tingkat kebisingan rendah).

4.    Hindari tidur dalam kondisi lapar, tetapi hindari makanan berat 2 hingga 3 jam sebelum waktu tidur.

5.    Berolahraga secara teratur, tetapi hindari latihan yang berat 2 hingga 3 jam sebelum waktu tidur

6.    Luangkan waktu untuk keluar rumah setiap hari.

7.    Hindari paparan cahaya terang di malam hari sebelum tidur dan mendorong paparan cahaya terang di pagi hari Bangun (pengaturan pencahayaan).

8.    Hindari stimulan seperti nikotin di malam hari.

9.    Jangan gunakan alkohol untuk memfasilitasi tidur.

Satu hal yang tidak boleh dilupakan oleh mereka yang bekerja shift malam adalah gizi dan kesehatan. Berikut beberapa panduan nutrisi dan makanan yang bisa mendukung kegiatan pekerja shift malam:

1.            Makan lebih banyak protein dan sedikit karbohidrat

Pilih makanan dengan protein tinggi seperti ikan tuna, telur, keju, selai kacang, daging ayam, dan tahu. Makanan-makanan ini dapat membantu meningkatkan kewaspadaan dan fokus terhadap pekerjaan. Makanan mengandung karbohidrat seperti roti, kentang, dan sereal, sebaiknya dihindari, karena bisa menimbulkan efek santai atau penenang. Bukannya akan fokus pada pekerjaan, malahan akan bertambah mengantuk.

2.             Hindari gula dan minuman manis

Terlalu banyak gula tidak baik bagi siapa pun. Dan efeknya akan bertambah buruk bagi pekerja shift malam. Penelitian menunjukkan bahwa kemampuan tubuh untuk memproses gula menurun pada malam hari, sehingga sebaiknya batasi asupan gula dan minuman manis saat bekerja di malam hari.

3.            Jangan menyalahgunakan kafein

Bagi yang baru memulai bekerja shift malam tak dilarang untuk minum dua cangkir kopi. Tapi jangan sampai hanya meminum kopi sepanjang jam kerja

4.            Jangan gunakan makanan sebagai hiburan

Pekerja shift malam sering ngemil sepanjang malam, karena bosan atau berasalan "menjaga energi". Kegiatan ini sering menyebabkan kelebihan kalori kosong, yang berkontribusi terhadap kenaikan berat badan. Ngemil bukanlah cara yang efektif untuk meningkatkan energi Anda. Cara yang benar adalah dengan istirahat sejenak, berjalan-jalan, melakukan peregangan, mendapatkan udara segar, atau bahkan istirahat selama sepuluh menit. Puaskan hasrat ngemil dengan makan sayuran mentah, seperti wortel, lobak, seledri, dan kacang polong. Makanan ini rendah kalori, tapi kaya nutrisi.

Keluarga akan sangat membantu dalam pelaksanaan program ini. Apabila Anda memiliki suami/istsri, katakan padanya tentang kebutuhan tidur Anda dan mintalah untuk mengingatkan Anda waktu tidur sekaligus membangunkan Anda. Yang terpenting, mintalah pasangan untuk membantu Anda agar mematuhi rencana yang telah Anda buat.

Ada juga saran dari dokter yang jarang diperhatikan. Sesuai dengan adanya perubahan irama sirkadian, dokter akan menyarankan agar Anda memberi waktu tubuh Anda tiga hari untuk menyesuaikan dengan jadwal tidur Anda yang baru. Jadi, jika Anda tahu bahwa Anda akan diubah untuk menjalani shift malam dalam beberapa minggu, maka mulailah proses bangun tidur lebih awal dan lebih awal lagi sehingga tubuh Anda tidak merasakan kaget ketika waktunya tiba. Dalam waktu tiga hari setelah Anda menjalani shift baru, maka Anda sudah akan mendapati bangun dan tidur pada jadwal baru lebih mudah. Ini adalah salah satu nasehat kesehatan untuk pekerja shift malam terbaik,

Kondisi kelelahan bagi perawat merupakan isu yang harus ditanaggapi serius oleh semua pihak yang terkait. The Join Comission telah mengeluarkan beberapa laporan yang memperingatkan penyedia layanan kesehatan dan masyarakat terhadap potensi dampak buruk yang serius dari kurang tidur. Pencegahan terjadinya fatigue juga dapat dilakukan oleh perawat sendiri, tidur yang cukup, mengurangi stress, diet yang sehat, latihan fisik rutin dan Penerapan Sleep hygiene. Aktivitas ini akan membantu perawat dalam mengatasi masalah kurang tidur sehingga tetap dapat bekerja dengan baik dalam mempertahankan mutu pelayanan.

 

 

 

Referansi

Owens, Judith A(2007). Sleep Loss and Fatigue in Healthcare Professionals J Perinat Neonat Nur Vol. 21, No. 2, pp. 92–100 Copyright c_ 2007 Wolters Kluwer Health | Lippincott Williams & Wilkins

Kim ,Mi Ja  (2015) The Relationship between Fatigue, Burnout and Patient Safety Management Activities in Clinical Nurses. Indian Journal of Science and Technology 8(35) DOI: 10.17485/ijst/2015/v8i35/87136

Tanti, Ardila Sofy (2017) Faktor-Faktor Yang Berhubungan Dengan Kecelakaan Kerja Akibat Tertusuk Jarum Suntik (Needle Stick Injury) Pada Perawat Di Igd Rsup Dr. Kariadi Semarang Tahun 2017. Skripsi,Fakultas Kesehatan. http://eprints.dinus.ac.id/22491/ diakses pada 4 maret 2021

Agency for Healthcare Research and Quality (2019) Fatigue, Sleep Deprivation, and Patient Safety di akses https://psnet.ahrq.gov/primer/fatigue-sleep-deprivation-and-patient-safety, tanggal 4 maret 2021

Zarcone VP. Sleep hygiene. In: Kryger M, Roth T, Dement W, eds. Principles and Practice of Sleep Medicine. 4thed. Philadelphia: Elsevier/Saunders; 2005:657–661.

 

Center for Clinical Intervention, (2020) Sleep Hygiene, di akses dari https://cci.health.wa.gov.au tanggal 4 Maret 2021

 

( Doc RSMH Palembang )